Monday, August 16

jadi dokter, aku, kamu, dia dan mereka??

proses itu adalah suatu hal yang diperoleh dengan bantuan waktu bukan hasil instan...begitu pun jadi dokter,,jadi dokter sama halnya ketika kita belajar naik sepeda, belajar menyetir mobil, koki yang belajar memotong bawang menjadi tipis, tukang daging yang belajar memotong daging dengan cepat, penyembelih kurban yang belajar dari tahun ke tahun supaya bisa menyembelih hewan qurban dengan cepat dan tidak membuat binatang itu tersiksa karena terlalu sakit. 

semua hal yang baik diperoleh dengan usaha, bukan hasil instan..jadi dokter juga begitu mulai dari mahasiswa kedokteran biasa yang belajar ilmu2 kedokteran dasar, jadi koass mulai mengenal dunia klinik, koas dengan gelar dokter muda setingkat lebih tinggi dari koas junior. belum berakhir juga bila sudah jadi dokter. masih ada yang namanya residen untuk mencapai tahap spesialis, masih ada yang namanya fellow untuk mencapai sub spesialis. itu yang disebut proses. 

klo setiap mahasiswa kedokteran diharapkan langsung jadi dokter, ga usah ada yang namanya Fakultas Kedokteran untuk menyekolahkan mereka. pergi aja ke dukun, paranormal atau orang pintar, yang ga perlu sekolah, cukup dengan bekal minyak, arang, air, daun2, dan sedikit hapalan mantra yang ga tau juntrungannya. 

Namanya juga RS pendidikan, direlain buat mendidik calon2 dokter. RS rujukan nasional, yang harus rela menerima pasien2 rujukan dari RS RS yang uda ga mau nerima mereka entah karena alasan ga ada biaya ato emang sakitnya pasien uda parah, hingga mau ga mau musti dikirim ke RSCM. RS yang pasien bisa tetap dapat obat meski belum ada uang malam itu, RS yang ICU-nya bisa bon, masuk dulu bayar kemudian. RS yang sering banget nangani gelandangan yang ga tau asalnya. RS yang setiap pasiennya dipegang mulai dari junior dokter sampe tahap profesor. RS yang semua tindakanya pake informed consent. RS banyak dokter hebat lahir dari sini 

Jujur, awal masuk fkui, mungkin masih berpikiran "duh, ni RS kotor amat yakz, pelayanannya juga kurang memuaskan, mana susternya galak2 lagi" itu dulu, sekarang kemajuan ini cukup dapat terlihat, bangsala yang dulu kayak barak2 penampungan sekarang disulap jadi ruang rawat yang bagus (bukan promosi) tapi itu kenyataannya. bole kalo mau liat?? dan perawat2nya meski tetap di cap galak, tapi kerja mereka cepat dan profesional jauh dibandingkan sebuah RS yang pernah saya singgahi 2 minggu, yang hanya duduk & nonton TV kalo jaga, klo ada pasien yang gawat, koass yang kena. 

yah, ini cuma penggalan kecil dari uneg2 dihati, daripada disimpan sendiri, jadi gundukan dosa karena sebel,mendingan dishare.. *-* 

No comments:

Post a Comment